Rapat Persiapan Audit Reformasi Birokrasi
di Pengadilan Agama Kabanjahe

Kabanjahe, (21/03/2012) | pa-kabanjahe.net

Dalam rangka persiapan menghadapi Audit Kinerja Reformasi Birokrasi oleh Tim Quality Assurance (TQA), bertempat di ruang sidang Sibayak, Rabu (21/03), Pengadilan Agama Kabanjahe melakukan rapat koordinasi. Rapat koordinasi tersebut diadakan guna menindaklanjuti hasil Rapat Koordinasi Reformasi Birokrasi yang diadakan oleh Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Medan pada hari Selasa (20/03) di Medan yang diikuti oleh seluruh Ketua dan Panitera/Sekretaris Pengadilan Agama se-Sumatera Utara.

Rapat dipimpin oleh Panitera/Sekretaris Pengadilan Agama Kabanjahe, Jasman, SH dan dihadiri oleh Wakil Ketua, Drs. Muhhamad Amin, SH.,MH serta diikuti seluruh hakim dan pegawai Pengadilan Agama Kabanjahe.

Dalam rapat persiapan menghadapi Audit Konerja Reformasi Birokrasi yang diadakan di kantor Pengadilan Agama Kabanjahe itu, Ketua Pengadilan Agama Kabanjahe, Drs. Zulkifli Siregar, SH., MH, menyampaikan berbagai hal yang harus dilakukan oleh seluruh pejabat fungsional dan struktural serta pegawai Pengadilan Agama Kabanjahe, terutama menyangkut administrasi dan dokumen terkait 8 (delapan) Area Perubahan, yang meliputi : 1) Pola Pikir dan Budaya Kerja (Manajemen Perubahan), 2) Penataan Peraturan Perundang-Undangan, 3) Penataan dan Penguatan Organisasi, 4) Penataan Tatalaksana, 5) Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur, 6) Penguatan Pengawasan, 7) Penguatan Akuntabilitas Kinerja, dan 8) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.

Dalam kesempatan rapat tersebut, kemudian dibentuk Tim Persiapan Audit Kinerja Reformasi Birokrasi, dengan susunan Tim merujuk kepada surat Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor : 114-1/SEK/KU.01/3/2012 tanggal 13 Maret 2012, dan Surat Dirjen Badilag Nomor : 0480/DJA/HM.01.1/III/2012 tanggl 6 Maret 2012, yaitu Penanggung Jawab : Ketua Pengadilan Agama Kabanjahe, Ketua Tim : Panitera/Sekretaris, Wakil Ketua : Basyirun Maha, SH, Sekretaris : Arief Ismudiarto, S.Kom, dan Anggota : seluruh Pegawai Pengadilan Agama Kabanjahe.

Kemudian Tim akan melaksanakan tugasnya dengan terlebih dahulu melakukan identifikasi berdasarkan Matrik Penilaian Reformasi Birokrasi yang delapan area, yang berkaitan dengan berbagai dokumen yang harus ada. Setelah dilakukan identifikasi akan diketahui dokumen apa yang belum tersedia dan belum tertata dengan baik, selanjutnya akan dibagi tugas di antara Tim untuk mengadakan dan menyempurnakan serta menata berbagai dokumen tersebut sesuai dengan yang seharusnya.

Dalam bagian akhir penyampaiannya, Ketua Pengadilan Agama Kabanjahe mengatakan bahwa rapat ini adalah rapat kerja dalam arti bahwa setelah selesai rapat semua pegawai harus bekerja sesuai dengan arah yang ingin dicapai, yaitu Pengadilan Agama Kabanjahe siap diaudit kinerjanya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Rapat yang dimulai pukul 10.00 WIB itu berakhir tepat pukul 11.30 WIB dan selanjutnya seluruh pegawai mengadakan makan bersama untuk syukuran atas rapel gaji yang diterima berkaitan dengan kenaikan gaji bagi PNS. (ma)

sumber: pa-kabanjahe.net (21/03/2012)

Sosialisasi Hasil Bintek Yustisial di
Pengadilan Agama Kabanjahe


Gbr. Ketua PA Kabanjahe (kedua kanan) sedang
menyampikan hasil bintek

Kabanjahe, (19/30 ), pa-kabanjahe.net

Setelah beberapa kali tertunda oleh karena berbagai kesibukan, akhirnya sosialisasi hasil Pembinaan Teknis Pengadilan Agama Kabanjahe terlaksana juga. Pada hari Senin (19/03/) bertempat di ruang Sibayak Pengadilan Agama Kabanjahe acara sosialisasi itu digelar.

Sebagimana diketahui bahwa pada tanggal 6 s.d 8 Maret 2012 yang lalu, PTA Medan telah mengadakan bimbingan teknis (bintek) bertempat di Hotel Garuda Plaza Medan dengan Narasumber Hakim Agung Mahkamah Agung RI, Yang Mulia Bapak Prof. Dr. H. Abdul Manan, S.H., S.IP., M.Hum dengan Pendamping Bapak Drs. H. Purwosusilo, S.H., M.H (Direktur Pembinaan Tenaga Teknis Peradilan Agama) dan Bapak Drs. H. Zainuddin Fazari, S.H., M.H, (Wakil Ketua PTA Jakarta).

Acara tersebut diikuti oleh seluruh Hakim Tinggi PTA Medan, seluruh Ketua PA dan Wakil Ketua PA se-Sumatera Utara dan masing-masing PA seorang hakim senior dan dari Pengadilan Agama Kabanjahe diikuti oleh Drs. Zulkifli Siregar, S.H., M.H (ketua PA), Drs. Muhammad Amin, S.H., M.H, (wakil Ketua dan Drs. Maimuddin (hakim).


Gbr : Pegawai sedang mengikuti Pemaparan hasil bintek

Dalam acara sosialisasi yang diikuti oleh seluruh pegawai Pengadilan Agama Kabanjahe itu, peserta bintek memaparkan materi yang diperoleh selama bintek di Medan. Berturut-turut pemaparan disampaikan oleh Drs. Maimuddin, Drs. Muhammad Amin, S.H., M.H, (wakil Ketua) dan Drs. Zulkifli Siregar, S.H., M.H (ketua PA). Dalam pemaparan hasil bintek yang disampaikan oleh peserta bintek di Medan itu meliputi Materi Kapita Selekta Hukum Acara dan hasil Evaluasi yang telah disampaikan oleh Hakim Agung Mahkamah Agung RI, Yang Mulia Bapak Prof. Dr. H. Abdul Manan, S.H., S.IP., M.Hum serta hasil pembedahan berkas.

Seusai pemaparan disampaikan, peserta sosialisasi memberikan pendapat dan berbagai masukan. Selanjutnya Ketua Pengadilan Agama Kabanjahe menginstruksikan agar hasil bintek dapat dibukukan untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan tugas dan sekaligus sebagai upaya menyatukan pendapat dalam penerapannya ketika menghadapi permasalahan hukum acara. (ma)

sumber: www.pa-kabanjahe.net (20/03/2012)

PERINGATAN BULAN BHAKTI GOTONG ROYONG KE IX KABUPATEN LANGKAT

Stabat, pa-stabat.net
Lapangan sepak bola Desa Securai Selatan Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat tampak meriah dan dipadati masyarakat, selain itu juga di meriahkan dengan berbagai hiburan dan pertunjukan budaya masyarakat setempat antara lain budaya Melayu, Jawa dan Batak Karo serta tidak ketinggalan pula pameran hasil-hasil pertanian Kabupaten Langkat. Hal inilah yang tampak pada hari Peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke IX dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke – 40 Provinsi Sumatera Utara Tahun 2012 di Kabupaten Langkat.

Acara Peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke IX dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke – 40 Provinsi Sumatera Utara Tahun 2012 Kabupaten Langkat dihadiri oleh Bupati Kabupaten Langkat H. Ngogesa Sitepu, S.H., Wakil DPRD Kabupaten Langkat Drs. Abdul Khair, M.M., unsur Muspida antara Ketua Pengadilan Agama Stabat yang diwakili oleh Drs. Sayuruddin Daulay, S.H., M.H. (Hakim PA.Stabat), Ketua PKK Kabupaten Langkat Hj. Nur Aidah Ngogesa Sitepu, Tokoh Agama dan Masyarakat Kabupaten Langkat, dan seluruh ormas wanita se-Kabupaten Langkat serta berbagai lapisan masyarakat lainnya.

Dalam sambutannya Ketua PKK Kabupaten Langkat Ibu Hj. Nur Aidah Ngogesa Sitepu menyampaikan bahwa anggota PKK Kabupaten Langkat harus bersinergi dengan Pemerintah Daerah untuk memberdayakan masyarakat demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat Kabupaten Langkat dan beliau mengutip pidato Presiden RI pada peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke – 39 Tahun 2011 Presiden menyatakan “Jangan anggap remeh dengan PKK, anggota PKK tanpa dan di gaji pun telah banyak berbuat untuk memberdayakan keluarga untuk kesejahteraan masyarakat” diikuti dengan tepukan meriah dari seluruh hadirin. Wakil Ketua DPRD Kabupaten Langkat dalam sambutannya mengatakan bahwa peran wanita sangat penting dalam pembangunan bangsa Indonesia, sedangkan Bupati Langkat pada sambutannya menyatakan bahwa Kabupaten Langkat dihuni oleh berbagai etnis antara lain etnis Melayu, Jawa, Karo, Nias, Mandailing dan Simalungun. Akan tetapi meskipun demikian masyarakat Kabupaten Langkat terjalin kekeluargaan yang sangat kuat sehingga tercipta kondusifitas dan hal ini sebagai suatu modal besar dalam membangun Kabupaten langkat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Pada akhir acara diserahkan berbagai penghargaan dan piala bagi para pemenang perlombaan antara Desa di berbagai bidang baik perlombaan tingkat Kabupaten Langkat maupun tingkat Provinsi Sumatera Utara. (hms/sy).

(sumber : www.pa-stabat.net(16/05/12))

 

KREASI BINTAL PENGADILAN AGAMA BALIGE


 

Tuesday meeting Pengadilan Agama Balige 13 Maret 2012, diisi dengan Bintal yang disampaikan oleh Wakil Ketua Pengadilan Agama Balige Drs. Al Azhary, SH., MH.. Berbeda dengan bintal-bintal sebelumnya, penceramah menciptakan kreasi dengan membacakan puisi yang berisikan muhasabah diri atas apa-apa yang telah kita lakukan hari kemarin dan bagaimana pula pertanggung-jawaban di akhirat kelak, yang berjudul "Andai ajalku datang hari ini".

 

 

Andai ajalku datang hari ini...

 

Usailah keduniaanku...

 

Usai juga peluangku tuk menambah catatan kebajikanku...

 

Usai jua kebersamaan tuk senda-gurau dengan keluargaku dengan rekan-rekanku.

 

 

Satu persatu pelayat datang sambil bercerita tentang masa lalu bersamaku dalam berbagai versi dan

 

dengan tunjukkan raut wajah yang beragam.

 

Mungkin....diantara mereka mungkin ada juga yang berucap syukur dan gembira yang tertahan...... namun

 

sungkan untuk ucapkan, karena tak wajar.

 

Rekan kerja dan sejawatku untaikan kata sabar pada warisku sembari ucapkan kata bela sungkawa

 

diiringi serahkan santunan sosial seratus ribu.

 

 

 

Perlahan....satu persatu Fardhu Kifayah dan dilakonkan ke jasadku

 

Memandikan, mengafankan...hingga menshalatkan.

 

Rabb......... inginku anak-anakku pemeran utama di setiap momen kifayahku.

 

Betapa inginku anak-anakku yang memimpin seluruh kifayahku.

 

Perlahan..... ....., satu persatu bongkahan tanah akan ditimpakan kejasadku....

 

Perlahan pula anak dan kerabat yang aku sayang, hormat dan cintai aku, akan menginjak-injak tanah

 

yang menutupi kafanku.

 

 

 

Andai ajalku datang hari ini....

 

Dalam sekejap mata....perlahan pelayat tinggalkan aku, karma takkan sudi temani aku,

 

Terlebih hayal mistis masyarakat mengidentikkan pemakaman dengan hantu.

 

 

 

Masih terdengar jelas langkah-langkah berbalik arah.

 

Isteri belahan hati, belahan jiwa pun akan pergi,

 

Anak, yang di tubuhnya darahku mengalir , tak juga tinggal,

 

Hanya sesaat, anak isteriku menunda kepulangan untuk tunjukkan rasa cinta dan sayang mereka.

 

Kadang....... lebih mulia terasa dihati mereka, taburkan kembang berupa warna dibanding sepotong

 

lantunan ayat suci.........

 

Bahkan.......... lebih afdhal menurut mereka sirami ungkukan tanah kuburku dengan sebotol air mawar,

 

dibanding sepenggal doa kebahagiaan tuk akhiratku.

 

 

 

Andai ajalku datang hari ini...

 

Aku bukan siapa-siapa lagi bagi mereka.

 

Aku hanyalah almarhum... jika tak pantas disebut mendiang.

 

Aku hanyalah kenangan masa lalu bagi mereka, meski awal terasa pilu,

 

Namun........ kepiluan mereka kadang hanya karena enggan mereka menjadi anak-anak yatim....

 

Yang pada setiap Muharram dan jelang Ramadhan akan diundang untuk cicipi makanan lezat berikut uang

 

santunan sambil mengusap kepala mereka, layaknya Sunnah Nabi.

 

Kepiluan mereka mengkun hanya kerena tak ada lagi tonggak pencari nafkah keluarga... ...., hingga mereka

 

terpaksa harus bekerja kala usia belia.

 

Sedangkan kepiluan isteri...... mungkin hanyalah karena ia tak rela tiba-tiba bergelar janda....

 

Janda dengan sekian jumlah puteri dan putera.

 

Mana kan ada, lelaki lain yang siap pikul derita jika menyunting janda dengan sejumlah putera.

 

 

 

Terlebih jika nyata perbandingan berbanding 8 antara pria dan wanita........, ahudahiiii, muda dan penuh ceria,

 

dengan rayuan kemanjaan yang mampu membuat terbang ke singgasana......

 

Andaipun ada,.... mungkin hanya untuk merayu karena inginkan nikmat sekejap ........... bukan untu jadikan

 

pendamping ke akhir hayat..........

 

 

 

Frend... .....

 

Andai saja kesedihan keluargaku karena fikirkan tabungan amalku telah tutup buku.... ......

 

Andai saja.... ..... ..... kesedihan keluargaku diiringi dengan pemikiran bagaimana cara hapuskan catatan dosaku

 

dengan doa-doa tulus mereka.

 

Andai saja... ... .... kesedihan keluargaku diiringi dengan meneruskan tabiat baikku...tuk selalu sambungkan silaturrahim,

 

melempar senyum kepada sesama insan, hormat pada yang lebih tua dan kasih kepada yang muda.

 

Aku merupakan orang yang paling bahagia di barzahku, dibanding rekan di sekeliling kapling makamku.

 

Egois memang... ..... ....tetapi itulah kenyataan yang berlaku dalam mayoritas kehidupan.

 

 

 

Andai ajalku datang hari ini... .....

 

Menyesal sudah tak mungkin.

 

Tobat pun bagai kasih yang tak dianggap.

 

Kata maaf-pun bagaimana kuucap ... dan ... bagaimana pula cara mereka dengarkan.....

 

Andai dapat mereka dengarkan , fitnahan bakal dituding padaku, sebagai mayat yang bicara, akan gempar pula

 

se-seantero persada.

 

 

 

Ya ...Rabb...

 

Jika Kau beri aku satu lagi kesempatan,

 

Jika Kau pinjamkan lagi beberapa hari milik-Mu, beberapa hari saja...

 

Aku kan berkeliling , memohon maaf pada mereka,

 

Mereka-mereka yang selama ini telah korban zalimku, jahilku yang selama ini sengsara dan tersinggung karena candaku,

 

Mereka yang selama ini tertindas dalam sepenggal kuasaku,

 

yang selama ini telah aku sakiti hatinya, perasaannya, harga dirinya...meski kadang tanpa niat kedengkian

 

tanpa maksud tuk menjatuhkan.

 

Yang selama ini mungkin telah kubohongi...hanya untuk tingkatkan citraku, dan hebatku, meski itu palsu.

 

bahkan kepada para mantanku yang telah kuputuskan cinta mereka kala usia remaja.

 

 

 

Kan kukembalikan, semua harta-harta kotorku,

 

harta yang dulu kukumpul dengan raut bangga, kukuras dari sumber yang samar dan tak jelas,

 

harta haram yang kumakan dan telah menjadi darah daging, hingga senantiasa bujuk aku untuk terus

 

menumpuk-numpukkannya hingga tinggi menjulang...

 

Kan kukuras darah daging kotor pada tubuh anak isteriku karena kuberi mereka makanan dan kenikmatan

 

muasal kerja haramku....

 

Kan kuminta kemaafan dari orang-orang korban zalimku.

 

Kan kupulihkan orang-orang yang telah kujatuhkan derjah dan martabat mereka.

 

Kan ku tuntaskan janji-janji palsu yang sering kuumbar dulu pada mantan-mantanku.

 

 

 

Nyata... ....ajalku tak dihari ini...

 

Wahai Yang Maha Pemberi Kehidupan, Syukur penuh kutuju padaMU nyata aku masih di dunia-Mu..

 

Andai memang ada zalimku, ampuni aku dan kasihi aku.

 

Betapa aku merugi tanpa ampunan dan kasih-Mu.

 

Rabbana zalamna anfusana, wa inlam taghfir lana wa tarhamna lanaku nanna minal khasiriin..

 

Beri aku kemampuan dan keinginan untuk wujud semua inginku

 

Untuk wujudkan semua sumpah dan janjiku

 

Beri daku kekuatan dan ketulusan untuk tetap kibarkan citra lembagaku

 

Untuk lebih arif dalam membimbing sepenggal kuasaku.

 

Untuk agungkan Iman dan Millahku.

 

Untuk lebih mengarahkan sepenggal kuasaku dan anak isteri titipan-Mu ke jalan ridha-Mu.

 



 

Usai pembacaan puisi dalam bintal yang diikuti seluruh Pegawai Pengadilan Agama Balige, terlihat suasana menjadi hening dan sebahagian pegawai terlihat bias air mata yang masih berkaca-kaca menempel dikelopak mata. Ketua Pengadilan Agama Balige Drs Mazharuddin, MH., memberikan apresiasi atas kreasi penceramah seraya memacu kretifitas seluruh pegawai untuk terus berkreasi dengan senantiasa menghidupkan imajinasi masing-masing dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, dengan semboyan "Waktu tak akan perbah berhenti, imajinasi dan kreasi jangan pernah mati". by (AL)

sumber: www.pa-balige.net (14/03/2012)

PENINJAUAN TEMPAT SIDANG KELILING PENGADILAN AGAMA PANYABUNGAN

 

DI DAERAH PESISIR KECAMATAN NATAL

 

KAB. MANDAILING NATAL

Panyabungan, 20 Pebruari 2012 (pa-panyabungan.net)

 

Pada hari ini Kamis tanggal 16 Pebruari 2012 tepatnya jam 06.30 wib Ketua Pengadilan Agama Panyabungan (Drs. H. Alimuddin, SH.,MH), dengan didampigi oleh Wakil Ketua Pengadilan Agama Panyabungan (Drs. Buriantoni, SH.,MH) serta Panitera/ Sekretaris Pengadilan Agama Panyabungan (Drs. Ali Mukti Daulay) berangkat menuju Daerah Pesisir Kecamatan Natal Kabupaten Mandailing Natal dalam rangka peninjauan lokasi untuk mengadakan sidang keliling dalam wilanyah hukum Pengadilan Agama Panyabungan dengan menempuh jarak perjalanan hampir selama 5 jam, dengan cuaca yang mendukung dan Medan jalan yang tidak terlalu bangus ditambah dengan tikungan dan jurang yang dalam, tapi dengan niat yang tulus dan ikhlas demi memudahkan para pencari keadilan mendapatkan bantuan proses hukum, maka Ketua dan rombongan alhamdulillah sampai sekitar jam 11.00 wib siang.


 

Memang beberapa tahun belakangan ini para pencari keadilan terutama dari 5 Kecamatan yaitu: 1. Kecamatan Natal, 2. Kecamatan Sinunukan, 3. Kecamatan Batahan, 4. Kecamatan Lingga Bayu, 5. Kecamatan Ranto Baek, yang terdiri dari 83 Desa semakin banyak yang mengajukan perkara, baik perkara cerai talak, cerai gugat, pengesahan nikah maupun perkara warisan bahkan satu tahun terakhir ini makin bertambah yang mengajukan perkara ke Pengadilan Agama Panyabungan dari 5 Kecamatan tersebut yang terdiri atas 83 Desa. Sementara para pencari keadilan sering mengalami rintangan atau hambatan dalam perjalanan menuju Pengadilan Agama Panyabungan terutama pada waktu musim hujan datang sering terjadi longsor sehingga para pencari keadilan sering sampai ke Pengadilan Agama Panyabungan terlambat yang membuat mereka terpaksa sabar sampai sore masih melakukan persidangan. Pada hal untuk kembali pulang menempuh perjalanan sekitar 5 jam lagi yang mungkin sampai kembali kerumah sudah sekitar jam 10.00 atau jam 11.00 wib malam. maka dengan alasan tersebutlah Ketua, Wakil Ketua dan Panitera/ Sekretaris Pengadilan Agama panyabungan memutuskan dengan berinisiatif untuk membuat sidang keliling di 5 Kecamatan tersebut tempat yang strategis buat dijadikan sidang keliling Pengadilan Agama Panyabungan adalah di Natal sebagai Ibu Kota Kecamatan Natal yang direncanakan akan di mulai bulan maret tahun 2012 ini, walaupun dana untuk itu belum tersedia.

 

Sesampainya di Daerah pesisir Kecamatan Natal Ketua, Wakil Ketua serta Panitera/ Sekretaris Pengadilan Agama Panyabungan dengan didampigi oleh Bapak KUA Kecamatan Natal berjumpa dengan Bapak Camat Kecamatan Natal di Kantornya, dengan senyum Pak Camat menyambut kedatangan kunjungan tersebut dan dengan senang hati. Mulailah perbincangan diawali oleh Ketua Pengadilan Agama Panyabungan dengan canda senda gurau dan menceritakan perjalanan yang sangat sulit, kata demi kata terucap maka terucaplah tujuan dan maksud kedatangan tersebut dengan senang hati Pak Camat dan Kepala KUA Kecamatan Natal beserta para penghulu adat masyarakat yang hadir pada waktu itu sangat senang dengan maksud dan tujuan datang ke Kecamatan Natal tersebut, terjadilah musyawarah antara pihak Kecamatan, KUA dan Para penghulu adat masyarakat dengan Ketua, Wakil Ketua, Panitera/ Sekretaris Pengadilan Agama Panyabungan, akhirnya disepakati dengan 3 pilihan opsi yaitu :

 

1. Ruang pertemuan adat masyarakat Kecamatan Natal

 

2. Ruang Aula MAN Natal

 

3. Ruang balai sidang keliling Pengadilan Negeri Mandailing Natal

 

Dari 3 opsi tersebut Ketua, Wakil Ketua, Panitera/ Sekretaris Pengadilan Agama Panyabungan melalui pertimbangan yang cukup matang dengan lokasi dan ruang sidang yang layak maka terpilih lah Ruang Balai Sidang Keliling Pengadilan Negeri Mandailing Natal yang menjadi ruang sementara Balai Sidang Keliling Pengadilan Agama Panyabungan.

 

Akhirnya setelah meninjau lokasi balai sidang keliling untuk Pengadilan Agama Panyabungan maka tanda berpisah Ketua dan rombongan dengan senyum dan lambaian tangan dari Pak Camat beserta Kepala KUA dan Para Penghulu Adat Masyarakat Kecamatan Natal dengan Ucapan Selamat Jalan dan Semoga sampai di tempat dengan keadaan Sehat Walafiat ucap Pak Camat,,,,,,… tepat pada pukul 19.00 wib Ketua, Wakil Ketua dan Panitera/ Sekretaris Pengadilan Agama Panyabungan sampai di Kota Panyabungan tepatnya di Kantor Pengadilan Agama Panyabungan.

  • 799-s-misranht.jpg
  • 800-s-herieka.jpg
  • 801-s-selamat.jpg
  • 802-s-fuadhilmi.jpg
  • 803-s-sabriusman.jpg
  • 804-s-husnah.jpg