Tugas

Pengadilan Tinggi Agama sesuai dengan ketentuan Pasal 2 jo. Pasal 49 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama adalah memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara tertentu antara orang-orang yang beragama Islam di bidang:

  • Perkawinan
  • Waris
  • Wasiat
  • Hibah
  • Wakaf
  • Zakat
  • Infaq
  • Shadaqah, dan
  • Ekonomi Syari'ah

Selain kewenangan tersebut, pasal 52A Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 menyebutkan bahwa “Pengadilan agama memberikan istbat kesaksian rukyat hilal dalam penentuan awal bulan pada tahun Hijriyah”. Penjelasan lengkap pasal 52A ini berbunyi: “Selama ini pengadilan agama diminta oleh Menteri Agama untuk memberikan penetapan (itsbat) terhadap kesaksian orang yang telah melihat atau menyaksikan hilal bulan pada setiap memasuki bulan Ramadhan dan awal bulan Syawal tahun Hijriyah dalam rangka Menteri Agama mengeluarkan penetapan secara nasional untuk penetapan 1 (satu) Ramadhan dan 1 (satu) Syawal. Pengadilan Agama dapat memberikan keterangan atau nasihat mengenai perbedaan penentuan arah kiblat dan penentuan waktu shalat. Di samping itu, dalam penjelasan UU nomor 3 tahun 2006 diberikan pula kewenangan kepada PA untuk Pengangkatan Anak menurut ketentuan hukum Islam

Di samping itu, Pengadilan Tinggi Agama juga bertugas dan berwenang mengadili di tingkat pertama dan terakhir sengketa kewenangan mengadili antar Pengadilan Agama di daerah hukumnya.

Wilayah Hukum Pengadilan Tinggi Agama Medan, yaitu:

  1.   Pengadilan Agama Medan Kelas IA
  2.   Pengadilan Agama Stabat Kelas IB
  3.   Pengadilan Agama Lubuk Pakam Kelas IB
  4.   Pengadilan Agama Kisaran Kelas IB
  5.   Pengadilan Agama Rantauprapat Kelas IB
  6.   Pengadilan Agama Binjai Kelas II
  7.   Pengadilan Agama Tebing Tinggi Kelas II
  8.   Pengadilan Agama Tanjungbalai Kelas II
  9.   Pengadilan Agama Kabanjahe Kelas II
  10.   Pengadilan Agama Sidikalang Kelas II
  11.   Pengadilan Agama Pematang Siantar Kelas II
  12.   Pengadilan Agama Simalungun Kelas II
  13.   Pengadilan Agama Balige Kelas II
  14.   Pengadilan Agama Tarutung Kelas II
  15.   Pengadilan Agama Kota PadangSidempuan Kelas II
  16.   Pengadilan Agama PadangSidempuan Kelas II
  17.   Pengadilan Agama Panyabungan Kelas II
  18.   Pengadilan Agama Pandan Kelas II
  19.   Pengadilan Agama Sibolga Kelas II
  20.   Pengadilan Agama Gunung Sitoli Kelas II
  21.   Pengadilan Agama Sei Rampah Kelas II
  22.   Pengadilan Agama Sibuhuan Kelas II

Fungsi

Di samping tugas pokok dimaksud di atas, Pengadilan Tinggi Agama Medan mempunyai fungsi, antara lain sebagai berikut:

  1. Fungsi mengadili (judicial power), yakni menerima, memeriksa, mengadili dan menyelesaikan perkara-perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan Agama dalam Banding (vide : Pasal 49 Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006)
  2. Fungsi pembinaan, yakni memberikan pengarahan, bimbingan, dan petunjuk kepada pejabat struktural dan fungsional di bawah jajarannya, baik menyangkut teknis yudicial, administrasi peradilan, maupun administrasi umum/perlengkapan, keuangan, kepegawaian, dan pembangunan. (vide : Pasal 53 ayat (3) Undang-undang Nomor No. 3 Tahun 2006 jo. KMA Nomor KMA/080/VIII/2006).
  3. Fungsi pengawasan, yakni mengadakan pengawasan melekat atas pelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera, Sekretaris, Panitera Pengganti, dan Jurusita/ Jurusita Pengganti di bawah jajarannya agar peradilan diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya (vide : Pasal 53 ayat (1) dan (2) Undang-undang Nomor No. 3 Tahun 2006) dan terhadap pelaksanaan administrasi umum kesekretariatan serta pembangunan. (vide: KMA Nomor KMA/080/VIII/2006).
  4. Fungsi nasehat, yakni memberikan pertimbangan dan nasehat tentang hukum Islam kepada instansi pemerintah di daerah hukumnya, apabila diminta. (vide : Pasal 52 ayat (1) Undang-undang Nomor No. 3 Tahun 2006).
  5. Fungsi administratif, yakni menyelenggarakan administrasi peradilan (teknis dan persidangan), dan administrasi umum (kepegawaian, keuangan, dan umum/perlengakapan) (vide : KMA Nomor KMA/080/ VIII/2006)
  6. Fungsi Lainnya:
  • Melakukan koordinasi dalam pelaksanaan tugas hisab dan rukyat dengan instansi lain yang terkait, seperti Departemen Agama, Majelis Ulama Indonesia, Ormas Islam dan lain-lain (vide: Pasal 52 A Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006).
  • Pelayanan penyuluhan hukum, pelayanan riset/penelitian dan sebagainya serta memberi akses yang seluas-luasnya bagi masyarakat dalam era keterbukaan dan transparansi informasi peradilan, sepanjang diatur dalam Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor KMA/144/SK/VIII/2007 tentang Keterbukaan Informasi di Pengadilan.
  • 788-s-maisarah.jpg
  • 789-s-naim.jpg
  • 790-s-elmunif.jpg
  • 791-s-fakhruddin.jpg
  • 792-s-ahmadsayuti.jpg
  • 793-s-ahmadsobardi.jpg
  • 794-s-mnuh-rev.jpg