PA Kabanjahe Mengukur Arah Qiblat
di Kaki Gunung Sinabung
Tim PA Kabanjahe foto bersama Ka KUA dan Panitia Pembangunan serta masyarakat Desa Temburun di lokasi pembangunan Mushola
Kabanjahe | pa-kabanjahe.net (18/1/2012)
Tim dari Pengadilan Agama Kabanjahe, pada hari Rabu (18/1/12), melakukan pengukuran Arah Qiblat di lokasi yang akan dibangun mushola di kaki Gunung Sinabung Tanah Karo. Tim yang mengukur Arah Qiblat terdiri dari 4 orang, yaitu Drs. Muhammad Amin, SH.,MH, (WKPA Kabanjahe) Drs. Ibrahim Lubis, SH.I., MH, (Hakim) Jaka, dan Syahril, itu tiba di lokasi tepat pukul 10.15 WIB dan disambut oleh Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Tiganderket Kabupaten Karo, Hamdan Harahap, S.Ag, dan beberapa orang panitia serta pemuka masyarakat desa tersebut.
Sebelumnya, Panitia pembangunan, melalui Ka KUA Berastagi, Drs. Maulana Tarigan, meminta kesediaan Pengadilan agama Kabanjahe untuk mengukur Arah Qiblat di lokasi pembangunan Mushola dan selanjutnya Ketua PA Kabanjahe, Drs. Zulkifli Siregar, SH., MH menugaskan Wakil Ketua PA dan beberapa orang pegawai untuk memenuhi permintaan tersebut.
Di lokasi pembangunan Mushola, di kaki gunung Sinabung tersebut tim dari PA Kabanjahe, selanjutnya melaksanakan pengukuran setelah sebelumnya melakukan perhitungan.
Menurut ketua panitia pembangunan, di desa tersebut yang umat Islamnya minoritas, yaitu sekitar 20 kepala keluarga, memerlukan mushola sebagai tempat beribadah dan membina anak-anak dalam beragama. Menurut ketua panitia pembangunan, tanah yang akan dibangun mushola merupakan tanah yang belum lama diwakafkan oleh pemiliknya dengan ukuran 10 x 10 meter. Dengan tanah wakaf tersebut, meskipun tidak luas, diharapkan dapat dimanfaatkan untuk tempat beribadah dan pertemuan umat Islam sekaligus membina anak-anak muslim yang masih sedikit di desa tersebut.
Di selal-sela pengukuran Arah Qiblat, diceritakan bahwa ketika terjadi letusan gunung Sinabung tahun 2009 yang lalu, masyarakat yang terletak persis di kaki gunung Sinabung itu, mengungsi seluruhnya, sehingga desa menjadi kosong selama sebulan, namun tidak ada yang menjadi korban.
Kemudian setelah selesai pengukuran, tim dari PA Kabanjahe disuguhi makan nasi bungkus dan dimakan di lokasi pembangunan dengan membentang tikar. Selanjutnya tepat pukul 12.45 WIB tim PA Kabanjahe kembali ke kantor yang lama perjalanan sekitar 45 menit. (ma)
sumber: ww.pa-kabanjahe.net (20/01/2012)