Oleh: Drs. Asman Syarif, M.H.I.
Hakim Pengadilan Agama Stabat Kelas I B

Target terakhir yang hendak diraih dengan berpuasa pada bula Ramadan adalah Taqwa, taqwa dalam arti selalu takut kepada Allah kapan dan di mana saja berada baik dikala sendiri (sunyi) maupun bersama orang lain (di alam terbuka) karena meyakini bahwa Allah tetap meliput plus mengawasi kita.

Jabatan terakhir purna bakti Aparat Sipil Negara (ASN) adalah Purna Bhakti dengan pengertian bahwa setiap kita sebagai ASN apakah pejabat tinggi maupun pejabat rendah atau apakah eselon I maupun no eselon, pasti akan berakhir/Purna Bhakti/Pensiun. Dengan berakhirnya sebagai ASN maka yang dikenang orang dari kita adalah bhakti/perbuatan/ ucapan/sikap kita kepada sesama, in khairon fa khairun wain sarron fasarrun.

Gelar terakhir yang akan disandang manusia adalah almarhum atau al marhumah. Jika jatah hidup kita telah habis dan kita telah berpulang ke rahmatullah, maka yang masih hidup menyebut kita dengan almarhum atau almarhumah dan kita akan kembali dibedung seperti yang baru lahir, karena yang akan kita bawa hanya kain kafan dan papan serta amal ibadah. Selain dari itu akan tinggal dan menjadi warisan yang akan diperebutkan oleh ahli waris.

Jihad besar yakni melawan hawa nafsu selama Ramadhan, maka pasca Ramadhan sudah menunggu dua jihad lagi yakni yang pertama melaksanakan iabadah haji bagi yang sudah mampu, jika sudah mampu tapi belum juga pergi haji dengan alas an belum dipanggil, sementara dia sendiri tidak pernah mendaftar untuk pergi haji, maka jika ia mati boleh pilih antara mati yahudi atau mati nasrani, nauzu billah min zalik.

Jihad yang kedua ini adalah untuk yang tidak sedang berhaji yaitu berkurban, yakni menyembelih binatang qurban, dengan artian mengendalikan nafsu hewaniah yang ada dalam diri kita masing-masing, dan merelakan daging kurban itu dibagi-bagikan kepada fakir miskin. Dan bagi yang tidak sedang berhaji dan ia mempunyai kemampuan untuk berkurban namun ia tidak juga berkurban, maka Rasulullah mengancamnya dengan ungkapan laa yuqarribuuna mushallanaa dengan kata lain bahwa yang demikian bukan lagi komunitas ummat Muhammad. Nauzu billah minzalik.

Kalau di bulan ramadhan, bagi yang berpuasa, qiyamullail atau menjaga/mengintai malam lailatur qadr karena Allah Taala, akan menghapuskan dosa-dosa sebelumnya. Pasca Ramadhan ada 3 hal besar yang akan menghapus dosa yaitu : Al Islamu Yahdumu maa qablahu= Dengan masuk Islamnya seorang kafir, maka hapus dosa yang diperbuatnya ketika masih kafir. Alhijratu yahdumu maa qablahu = Hijrah berpindah dari yang tidak kepada yang lebih baik akan menghapus dosa yang diperbuat sebelum hijrah dan Alhajju yahdumu maa qablahu = melaksanakan ibadah haji akan menghapus dosa sebelum pergi haji, pulang dari haji yang mambrur ia akan memperoleh nilai kembali kepada kayaumin waladathu ummuh= anak anak yang baru lahir. Aamiin Demikian ringkasan bintal Pengadilan Agama Stabat pada hari kamis tanggal 3 zul ka’dah 1438 H/27 Juli 2017.

  • 787-s-wahid.jpg
  • 788-s-basuni.jpg
  • 789-s-mazharuddin.jpg