PTA Medan Ikuti Rapat Kerjasama Seminar Internasional
“Persoalan Hukum Keluarga, Intensifikasi Gerakan Wakaf dan Forum Silaturahim Peradilan Islam Nusantara”
MEDAN – Bertempat di ruang rapat PTA Medan, 7 Januari 2013 pukul 10.00 WIB dilaksanakannya Rapat Lanjutan mengenai Seminar Internasional tentang “Persoalan Hukum Keluarga, Intensifikasi Gerakan Wakaf dan Forum Silaturahim Peradilan Islam Nusantara” . rapat dihadiri oleh perwakilan Kemenag SU, Mantan Rektor IAIN-SU Medan, Perwakilan UMSU Medan, Perwakilan BWI Sumut, Ketua & Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Agama Medan, perwakilan dari PA Medan, PA Binjai dan PA Lubukpakam.
Persoalan keluarga dan waqaf menjadi suatu persoalan yang aktual di kalangan umat Islam, karena terkait langsung dengan kehidupan umat Islam. Namun disisi lain, faktanya, persoalan keluarga masih terus bermunculan dan gerakan waqaf masih jauh dari yang diharapkan. Untuk itu perlu upaya nyata dan terencana, salah satunya ialah dengan mengadakan seminar internasional.
Seminar Internasional tentang “Persoalan Hukum Keluarga, Intensifikasi Gerakan Wakaf dan Forum Silaturahim Peradilan Islam Nusantara” ini merupakan kerjasama Pemprovsu, MUI Sumut, IAIN SU, UMSU, BWI Sumut dan Pengadilan Tinggi Agama Medan serta Pengadilan Agama Medan/Binjai/Lubuk Pakam. Tujuan diadakan seminar ini antara lain untuk mereumuskan berbagai upaya penguatan hukum keluarga dan untuk merumuskan upaya-upaya yang harus dilaksanakan dalam upaya penguatan gerakan waqaf secara regional.
Kegiatan ini akan dilaksanakan di hotel Madani Medan selama 3 (tiga) hari yaitu tertanggal 15 s/d 17 Februari 2013. Pemakalah merupakan pakar dari empat negara ASEAN, yaitu Malaysia, Brunai, Thailand dan Indonesia sebagai tuan rumah. Dana kegiatan ini dibiayai secara bersama oleh badan/lembaga yang tergabung dalam kerjasama. (zul/ty)
Pengadilan Tinggi Agama Medan dan Pengadilan Agama se Sumatera Utara Gelar Rakor
“Keakraban Ala Lesehan”
MEDAN – Pengadilan Tinggi Agama Medan mengadakan Rapat Koordinasi bersama pimpinan Pengadilan Agama se Sumut, Ketua, Wakil Ketua dan Panitera/Sekretaris yang bertempat di ruang Aula PTA Medan pukul 08.30 WIB. Inilah pertemuan bersama yang pertama kali dilaksanakan di tahun 2013. Dan yang istimewa pula, karena kegiatan ini dilaksanakan secara lesehan atau duduk sila di lantai beralaskan karpet dan tikar, tidak sedikit yang mengeluh sakit pinggang tapi para peserta tetap khidmat menjalani rakor karena lebih terasa keakrabannya.
Ketua PTA Medan, Drs. H. Soufyan M Saleh, SH, menyampaikan program kerja, program emas dan hal-hal lain yang perlu ditekankan atau yang menjadi garis besar. Program emas adalah termasuk pelaksaan istbat nikah yang akan dilaksanakan di PA-PA se Sumut yang diperkirakan mencapai 5000 perkara istbat nikah. Segala program yang dipaparkan dipandang mampu, karena potensi yang dimiliki, salah satunya yaitu Pimpinan merupakan orang-orang pilihan, “Pimpinan Pengadilan Agama se Sumut ini adalah orang-orang super kalau kata Mario Teguh”, papar Pak Ketua. Di akhir bimbingan dan arahannya, Ketua PTA medan mengajak seluruh peserta Rakor untuk berkomitmen menjadikan ini Tahun 2013 menjadi Tahun Perubahan dan Tahun Prestasi, tidak hanya kata-kata setuju, tapi untuk dilaksanakan dan dibuktikan.
Selanjutnya, Pansek PTA Medan, Tukiran, SH, menjelaskan realisasi anggaran 2012 dan PAGU DIPA 2013 Pengadilan Agama se Sumatera Utara. Wakil Ketua PTA Medan, Drs. H. Syahron Nastion, SH, MH, memaparkan dan memberi pengarahan kepada hakim tinggi dan satker yang akan dilakakukan pembinaan dan pengawasan terkait SK Dirjen Badilag Nomor : 1207/DJA/HK.00.7/SK/VII/2012 Tentang Pedoman Pemberdayaan Hakim Tinggi Sebagai Kawal Depan Mahkamah Agung. Kemudian diadakan sesi tanya jawab.
Acara diakhiri dengan do’a dan zikir bersama dalam rangka sewindu mengenang korban gempa dan tsunami 24 Desember 2006 silam dimana warga di lingkungan Peradilan Agama menjadi korbannya, serta mendo’akan warga peradilan di lingkungan PTA Medan yang wafat sejak Ketua PTA Medan menjabat yaitu tahun 2010 sampai 2012 yang sudah berjumlah 19 orang. Do’a dan zikir dimpimpin oleh Drs. H. Mukhsin Halim, SH dan Drs. H. Soufyan Sauri, SH yang diikuti oleh pimpinan dan seluruh pegawai PTA Medan serta ibu-ibu. Semoga dosa-dosa mereka yang kami do’akan diampuni dosa-dosanya, diterima segala amal ibadahnya oleh Allah swt, Amin. (zul/ty)
Pengadilan Tinggi Agama Medan Awali Tahun Baru dengan Syukuran dan Santunan
MEDAN | 4 Januari 2012 – Alhamdulillah di hari yang cerah ceria pukul 09.00 WIB pagi ini, Pimpinan dan Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Agama Medan berkesempatan menuju Masjid Al-Mustaqim yang berada tidak jauh dari kantor PTA Medan. PTA Medan akan memberikan santunan kepada anak-anak yatim dan/atau piatu disekitarnya. Santunan berupa sembako dan sejumlah uang berharap agar anak-anak dapat mempergunakannya baik untuk keperluan sekolah maupun untuk keperluan di rumah. Setelah acara selesai, dilanjutkan dengan santunan ke rumah-rumah keluarga di lingkungan PTA Medan yang sudah menjadi anak yatim. Semoga ke-50 anak yatim tersebut selalu dilindungi dan diberi rezeki yang barokah oleh Allah swt.
Setelah warga peradilan melaksanakan sholat Jumat, dilaksanakanlah pertemuan yang sederhana namun bermakna yang bertempat di ruang rapat PTA Medan. Pertemuan ini dihadiri oleh Ketua, Wakil Ketua, Hakim Tinggi, Panitera Pengganti, Pejabat Struktural dan Pegawai Honor PTA Medan. Para Hakim Tinggi mengemukakan pendapat dan saran untuk persiapan Rapat Koordinasi PTA Medan dan PA se Sumut pada hari Senin tanggal 7 Januari 2013 nanti. Mulai dari persoalan penghapusan anggaran untuk posbakum, sosialisisasi dan penekanan pada pengawasan yang akan dilaksanakan, pemberdayaan Hakim Tinggi dan hal-hal lain yang dianggap perlu dan penting untuk dibahas dan dibuat kebijakan. Ketua PTA Medan, Drs. H. Soufyan M Saleh, SH, juga mengucapkan terima kasih atas kerjasama semua warga PTA Medan yang telah meyelesaikan tugas-tugasnya di tahun yang lalu dengan baik. Jumlah perkara banding PTA Medan di tahun 2012 termasuk sisa tahun sebelumnya dan jumlah perkara yang masuk adalah mencapai 145 perkara, yang putus berjumlah 143, sehingga sisa tahun 2012 adalah 2 perkara. “Semoga tugas kerja kita semua di tahun 2013 ini dapat lebih baik lagi”, harapan Pak Ketua.
Pada kesematan yang sama, Ketua PTA Medan juga menyampaikan bahwa Pegawai Honor selain harus disiplin, mereka juga harus memiliki kemampuan dan keterampilan di bidang IT ataupun non IT, seperti mengoperasikan komputer, pengolahan data pada aplikasi komputer, fotografi, atau mengemudi. Keterampilan ini tidak hanya akan bermanfaat di lingkungan kerja yang dijalani saat ini, tapi juga akan bermanfaat jika mereka bekerja di lingkungan kerja di luar sana dimana tingkat persaingan semakin tinggi. Di penghujung pertemuan, pegawai honor PTA Medan yang berjumlah 19 orang menerima syukuran dari para Pimpinan dan Hakim Tinggi. Syukuran, do’a dan dzikir kepada almarhum/almarhumah pegawai PTA Medan yang wafat dari tahun 2010 s/d 2012 selanjutnya pun InsyaAllah akan dilaksanakan pula pada hari Senin esok tanggal 7 Januari 2013 setelah Rakor. (sy/ty)
Selamat Jalan Pak Rambe dan Pak Darsono
"Menghormati Orang Tua, Rukun Dengan Keluarga"
Belum kering air mata duka dan kesedihan serta doa mengiringi kepergian Pak Harean Rambe, menyusul lagi berita duka kepergian Pak Darsono, Wakil Sekretaris Pengadilan Tinggi Agama Medan yang oleh teman-teman kerja sering dipanggil Pak De. Berita duka itu saya terima susul menyusul dari beberapa pegawai PTA Medan,melalui SMS dan telepon seluler sekitar jam 20.00 wib malam senin tanggal 24 desember 2012. Teman-taman di PTA Medan dengan suara terbata-bata mengabarkan bahwa Pak Darsono telah menyusul Pak Rambe menghadap Sang Pencipta, beberapa menit yang lalu di RS permata Bunda setelah dirawat beberapa saat. Inna lillahi wa Inna Ilaihi rajiuun. Bagitulah takdir dari Yang Maha Kuasa, bisik saya dalam hati. Ketika itu saya sedang berlibur di Banda Aceh. Memang sudah dua hari langit kota Banda Aceh diselimuti awan mendung dan sesekali hujan gerimis membasahi rumput-rumput di bumi Serambi Mekkah, seperti memberi isyarat ikut berduka bersama warga Peradilan Agama di sumatera utara.
Berita duka tersebut sungguh sangat mengejutkan warga peradilan Agama di Sumatera Utara. Betapa tidak. Dua hari sebelumnya keluarga besar PTA Medan baru saja kehilangan untuk selamanya, sejawat tercinta Pak Drs.Harean Rambe, Wakil Panitera PTA Medan. Ia meninggal dunia di pagi subuh tanggal 22 desember 2012 pukul 06.00 WIB setelah beberapa hari dirawat di RS Haji Medan. Inna lillahi wa Inna Ilaihi Rajiun. Dua hari sebelumnya saya sempat menjenguk Pak Rambe diruang ICU. Pak Rambe masih mengenal saya dan dengan suara sedih ia berkata : “Sudah habis saya pak, kaki tidak bisa bergerak lagi...”, ”Sabar”, jawab saya menghibur, “Insya Allah nanti sembuh. Abang tidak usah bersedih, banyaklah berzikir”, nasehat isterinya yang berdiri disamping saya. Pak Rambe pun mengikutinya dengan mengucapkan : La Ilaha Illallah, beberapa kali. Tak lama kemudian dua orang anaknya yang masih berumur sekitar delapan tahun mendekapnya dan Pak Rambe pun mencium dua anaknya sepuas-puasnya sambil meneteskan air mata. “Baik-baik nak ya, rajin belajar dan jangan lupa mengaji”, Pak Rambe menasehati kedua putrinya, sambil berbaring dengan pelan dan lembut.
Bagi warga peradilan agama di Sumatera Utara tentu banyak sekali kenang-kenangan indah bersama Pak Rambe dan Pak Darsono, apalagi keduanya memang sudah lima tahun lebih menduduki jabatan struktural sebagai Wakil Panitera dan Wakil Sekretaris di PTA Medan. Dua-duanya dikenal sebagai pegawai yang baik hati dan jujur. Lembut dalam bertutur kata dengan sesama karyawan, hormat kepada yang lebih tua, disiplin dan mandiri dalam bekerja serta memahami bidang tugasnya dengan baik.
Pak Rambe hidupnya sangat sederhana. Ia menempati sebuah rumah kecil (RS) di kawasan tembung pinggiran Kota Medan. Bertahun-tahun ia hanya mengendarai sepeda motor dari rumah ke Kantor dengan jarak tempuh hampir satu jam. Namun ia tidak pernah terlambat tiba di Kantor. Pak Rambe tidak pernah mengeluh meminta mobil dinas, meski temannya disekretariat (kasubbag Umum dan keuangan) telah mendapat fasilitas mobil dinas. Pada saat jam kerja ia selalu berada diruang kerja dan seperti tidak berhenti bekerja,tidak pernah saya melihat ia tidur-tiduran di kursi kerjanya, karena ia memang tekun dan memahami bidang tugasnya dengan baik. Ia memahami admin perkara, Teknologi Informasi dan ia juga termasuk orang yang ahli ilmu hisab. Pak Rambe lahir 51 tahun yang lalu di Desa Sipiongot. Sebuah desa terpencil di Tapanuli Selatan. Setiap tahun Pak Rambe berusaha pulang bersama isterinya menjenguk Ibundanya yang sudah berusia 93 tahun disana, meski untuk mencapai desa kelahirannya harus berjalan kaki 24 jam. Begitu cerita isterinya ketika kami takziah dirumah duka beberapa hari yang lalu. Pak Rambe menjadi tulang punggung bagi keluarga di kampung dan kematian pak Rambe sampai hari ini masih kami rahasiakan kepada Ibunya, karena kami takut ibundanya shok nanti lanjutnya. Wah memang benar, jangankan bagi keluarga di kampung, di PTA Medan pun begitu perannya.
Pak Rambe selalu aktif dan berperan dalam berbagai kegiatan di Pengadilan Tinggi Agama Medan. Ketika PTA Medan melaksanakan studi banding ke Malaysia, Singapura dan Thailand beberapa bulan yang lalu Pak Rambe juga ikut bersama, meski membayar sendiri. Demikian pula pak Darsono juga ikut dalam rombongan studi banding tersebut. Siapa pernah menyangka, kalau itu adalah perjalanannya yang pertama dan itu pula perjalanannya. Yang terakhir ke luar Negeri. Almarhum meninggalkan seorang isteri (Yusniar Hasibuan) dan 5 orang anak yaitu: Syaiful Hasbi, Hamdan Yuafi, Khairunnisa, Adnes Halomoan, Febrina Sari.
Pak Darsono atau Pak De adalah anak seorang pensiunan polisi. Ibunya telah meninggal ketika Darsono masih kecil, pada saat ibunya melahirkan anak yang ke 10. Ketika kami takziah kerumahnya hampir seluruh saudaranya hadir, menyambut kadatangan kami, karena memang rumah mereka berdekat dekatan dalam satu komplek di jalan SM Raja medan. Tidak sulit untu berkumpul. Ke sepuluh bersaudara mereka sangat kompak dan saling membantu dalam berbagai hal, karena mereka sama-sama pernah merasakan kehilangan ibu, ketika mereka masih kecil.
Hari Kamis pagi tanggal 20 Desember 2012 saya masih sempat bertemu dengan Pak De di ruang kerjanya bersama Ibu Maidah. Ia mengaku sudah sehat, meski dua minggu yang lalu ia sempat dirawat di RS Permata Bunda Medan karena serangan stroke ringan. "Untung saya pak cepat mendapat pertolongan pak, bukan seperti Pak Rambe", katanya kepada kami. "Alhamdulillah kalau begitu, namun kita harus tetap berhati-hati menjaga makanan dan harus berusaha untuk berolah raga setiap hari, bila ada waktu", Ibu Maidah menasehati.
Hari senin tanggal 24 desember 2012 pagi Pak De masih sehat dan masih masuk kerja di PTA Medan, meski hari libur, karena ada tugas yang perlu diselesaikan terutama yang menyangkut laporan keuangan. Ia juga sempat mengajak Sdri Maidah Kasubag Kepegawaian untu ikut serta, namun Sdri Maidah tidak dapat hadir, karena kebetulan sudah duluan berangkat keluar kota bersama keluarga. Ketika pulang sore hari Pak De masih mengenderai mobil sendiri dan sampai di rumah dengan selamat tanpa keluhan apa-apa. Menurut informasi setelah menunaikan shalat magrib Pak De mengeluh sakit dada yang tetahankan dan minta segera dibawa ke rumah sakit. Tidak lama keluarga memberi pertolongan dan membawanya ke RS Permata Bunda yang tidak begitu jauh dari rumahnya. Demikian cerita keluarga kepada kami. Pak Darsono tidak meninggalkan isteri dan anak, karena meski sempat menikah,namun rumah tangganya tidak bertahan lama. Pak De sudah berpisah dengan isterinya beberapa tahun yang lalu.
Selamat jalan Pak Rambe dan Pak De. Kami senantiasa mengenang jasa-jasamu dan amal baktimu untuk Pengadilan Agama. Semoga Allah mengampuni segala dosa kamu berdua dan Allah juga memberikan tempat terbaik di Syurga-Nya. AMIN. (Abdira).
Pengadilan Tinggi Agama Medan Mendapat Kunjungan dari Wakil Gubernur Jambi
Medan, 19/12/2012
Cuaca siang hari saat itu sangat sejuk karena tak berapa lama hujan deras mengguyur kota Medan. Hari Rabu, 19 Desember 2012 pukul 13.30 WIB, Wakil Gubernur Jambi, Drs. H. Fakhrori Umar, SH, M.Hum datang berkunjung ke Pengadilan Tinggi Agama Medan. Beliau disambut ramah dan gembira oleh Ketua PTA Medan Drs. H. Soufyan M Saleh, SH dan Hakim Tinggi PTA Medan. Mengapa tidak, ternyata beliau sebelumnya adalah Hakim Tinggi PTA Jambi dan Wakil Ketua PTA Manado. Terjadilah silaturahim dan nostalgia diantara mereka, saling bertukar pendapat dan pengetahuan mengenai tupoksi pada lingkungan kerja masing-masing, diiringi pula suasana canda dan tawa di ruangan Ketua yang sejuk itu.
Drs. H. Fakhrori Umar, S.H., M.Hum menceritakan pengalaman selama menjadi Wakil Gubernur, antara lain mengingatkan bahwa sebagai seorang Wakil Gubernur kita harus membantu Gubernur, demikian tansilannya di lingkungan PA/PTA dimana Wakil Ketua harus membantu Ketua dalam menjalankan tugas dan fungsi peradilan agar dapat berjalan dengan baik.
Setelah shalat ashar berjamaah di Mushalla Al-Mizan Pengadilan Tinggi Agama Medan, silaturahim diakhiri dengan pemberian buku-buku terbitan dari Pengadilan Tinggi Agama Medan dan foto bersama. (ty)