Inilah Jawara Penilaian Website di Lingkungan Peradilan Agama
Jakarta l Badilag.net
Satuan kerja mana saja yang memperoleh penghargaan “religious court website award” akhirnya terkuak. Selasa malam (18/9/2012), dalam acara malam silaturrahim warga peradilan agama dalam rangka peringatan 130 tahun peradilan agama, Ditjen Badilag mengumumkan satker mana saja yang memperoleh penghargaan.
Dari panggung acara di Ruang Kratakatau, Hotel Mercure Ancol Jakarta itu diketahui bahwa kali ini website-website terbaik di lingkungan peradilan agama ternyata berasal dari wilayah Kalimantan Selatan.
Website PTA Banjarmasin dinobatkan sebagai website terbaik untuk tingkat pengadilan tingkat banding di lingkungan peradilan agama. Empat website di bawah websitePTA Banjarmasin adalah wesbite MS Aceh, PTA Yogyakarta, PTA Makassar, dan PTA Medan.
Untuk pengadilan tingkat pertama, website PA Pelaihari berhasil nangkring di posisi puncak. Di bawah website PA Pelaihari berturut-turut adalah website PA Barru, PA Bulukumba, PA Jeneponto, dan PA Sibolga.
Juara satu, dua dan tiga untuk kategori pengadilan tingkat pertama berhak membawa pulang laptop. Dua lainnya memperoleh piagam penghargaan. Untuk seluruh juara kategori pengadilan tingkat banding, Ditjen Badilag juga hanya menyediakan piagam penghargaan.
Dinilai PSHK
Pemberian penghargaan kali ini mengacu kepada hasil penilaian yang dilakukan Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK) yang difasilitasi Australia-Indonesia Partnership for Justice (AIPJ). PSHK melakukan penilaian selama tiga dua bulan, Juli-Agustus 2012.
Agar hasilnya lebih akurat, pemantauan terhadap 29 website PTA/MS Aceh dan 359 website PA/MS dilakukan dalam tujuh tahap. Pertama, penentuan kriteria penilaian. Kedua, pemantauan website. Ketiga, penilaian atau pemberian skor. Keempat, cross examination atau pengecekan ulang hasil penilaian. Kelima, tabulasi dan analisis. Keenam, laporan penilaian. Dan ketujuh, diseminasi hasil penilaian.
“Penilaian kali ini juga menggunakan tolok ukur yang sama dengan penilaian sebelumnya, yakni 47 kriteria untuk pengadilan tingkat pertama dan 46 kriteria untuk pengadilan tingkat banding,” kata koordinator penilaian Muhammad Faiz Aziz, ketika ia bersama timnya mempresentasikan hasil penilaian kepada Dirjen Badilag, awal September lalu.
Sebagaimana penilaian sebelumnya, informasi yang lengkap diberi skor dua, informasi yang tidak lengkap diberi skor satu dan informasi yang tidak ada sama sekali diberi skor nol.
Jangan terlena
Dirjen Badilag Wahyu Widiana mengaku lega karena penilaian dan pemberian penghargaan terhadap website terbaik di lingkungan peradilan agama berlangsung lancar.
“Kami ucapkan selamat kepada para juara. Semoga bisa menjadi teladan bagi yang lain dan semoga tetap mampu mempertahankan prestasi yang telah diraih,” tuturnya, kepada badilag.net.
Wahyu Widiana mewanti-wanti tiap pengadilan yang memperoleh skor tinggi untuk tidak terlena. “Website ini dinamis sekali. Setiap saat hasil penilaian dapat berubah. Karena itu teruslah kembangkan website sesuai acuan yang ada dan jangan cepat merasa puas,” tandasnya.
Tak lupa, Wahyu Widiana mengucapkan terima kasih kepada AIPJ dan PSHK. Terima kasih juga ia sampaikan untuk seluruh keluarga besar peradilan agama yang telah bekerja keras mengembangkan website satkernya masing-masing.
“Percayalah, apa yang kita lakukan ini tidak akan sia-sia,” ia menegaskan.
(hermansyah)
(sumber : badilag.net(19/09/12))