SAYONARA PAK SYAM.. SAMPAI KITA BERJUMPA LAGI

Tadi malam merupakan malam terakhir bagi Syamsul Hadi, S.Ag menginjakkan kaki di kota Gunungsitoli, karena pada hari ini Jumat tanggal 09 November 2012 beliau akan meninggalkan PA. Gunungsitoli, dan akan melanjutkan karir dan aktivitas sehari-harinya sebagai Hakim di PA. Sawahlunto Propinsi Sumatera Barat. Benar saja, kemarin malam tanggal 08 November 2012, PA. Gunungsitoli mengadakan acara lepas tugas salah seorang Hakim PA. Gunungsitoli yang pada periode ke-II mendapatkan giliran mutasi ke PA. Sawahlunto.  Acara tersebut nampaknya menjadi momentum yang tak terlupakan bagi Syamsul Hadi, S.Ag dan juga seluruh pegawai PA. Gunungsitoli, betapapun tidak selama 3 tahun 8 bulan secara kedinasan beliau menjalani tugas dari Negara untuk menyelesaikan sengketa-sengketa perkara tertentu diantara ummat Islam juga secara non kedinasan beliau hidup dan bergaul sehari-hari dengan seluruh pegawai PA. Gunungsitoli, karena beliau tinggal di rumah dinas PA. Gunungsitoli yang berada di komplek kantor PA. Gunungsitoli, tentulah banyak hal yang telah berbekas dalam hati sanubari juga dalam memori yang akan menjadi kenangan hidup bagi Syamsul Hadi, S. Ag dan seluruh pegawai PA. Gunungsitoli. “Mengapa dilaksanakan pada malam hari?”, tanya salah seorang pegawai PA. Gunungsitoli kepada Panitera/Sekretaris PA. Gunungsitoli, Rosman Zega, S.Ag yang ditugaskan oleh Ketua PA. Gunungsitoli Drs. Jamalaba Malau, MH sebagai Ketua Panitia acara tersebut, “agar acara lepas tugas tersebut menjadi momentum yang tak terlupakan karena kita (red.seluruh pegawai) sudah di luar jam kerja, karena di malam hari kita bisa santai-santai tidak diburu pekerjaan” jawab Rosman Zega, S.Ag, dan atas usul Drs. Jamalaba Malau, MH sebelum dimulai acara lepas tugas Syamsul Hadi, S.Ag didahului dengan acara jamuan makan malam ikan bakar, yang pada sore kemarin seluruh pegawai honorer PA. Gunungsitoli telah menyiapkannya. Acara tersebut tidak hanya dihadiri seluruh pegawai PA. Gunungsitoli, juga dihadiri oleh Hakim PN. Gunungsitoli Saed Fauzan, SH., MH,

Kemudian setelah selesai menyantap hidangan makan malam acara pun dimulai. Pada awalnya kabut kesedihan mulai nampak di raut wajah Syamsul Hadi, S. Ag dan beberapa orang pegawai yang menghadiri acara lepas tugas tersebut, namun oleh Pahruddin Ritonga, S.HI atmosphere itu berubah menjadi sedikit ceria, karena dalam penyampaian pesan dan kesan menimbulkan gelak tawa yang mencairkan suasana, “begitu banyak kenangan yang tak terlupakan saat masih bersama-sama pak Syam di rumah dinas, dari masak bersama juga makan bersama, tidur aja yang tidak bersama” kontan saja seluruh peserta tertawa, “pak Syam ini jago masak makanan khas Jambi yang selalu menggoda lidah kami yang tinggal di rumah dinas, begitu banyak kenangan yang telah terukir yang tidak bisa diceritakan satu persatu”, kenang Pahruddin Ritonga, S.HI sekaligus mempromosikan Syamsul Hadi, S.Ag, kemudian Saed Fauzan, SH., MH juga memberikan kata pesan dan kesan, Saed Fauzan sering bergaul dan jalan bersama ke pantai bersama Hakim-Hakim PA. Gunungsitoli, banyak juga kenangan dan pengalaman bersama yang telah terjalin. Hingga tiba giliran Syamsul Hadi, S.Ag menyampaikan kata perpisahan, “di Gunungsitoli ini ada sedih juga ada bahagianya, saat sedihnya yaitu ketika pertama kali saya akan menginjakkan kaki di Gunungsitoli, pada waktu itu saya berada di dalam kapal saya mendapatkan telepon dari keluarga, yang mengabarkan bahwa ayah saya telah berpulang ke rahmatullah, ingin sekali saya melompat dan berenang kembali daratan, dan kembali lagi ke kampung halaman (red. Muara Bungo , Jambi) namun demi tugas saya serahkan sepenuhnya kepada Allah Yang Maha Kuasa,” kenang Syamsul menerawang hampir 4 tahun yang lalu,  dan “saat bahagia adalah bertemu dengan keluarga besar PA. Gunungsitoli yang sedikit demi sedikit mengobati kesedihan dan rasa keterasingan saya di pulau Nias ini, telah banyak sejuta kenangan yang telah tersimpan, namun demi tugas dari Negara lagi akan kulalui semua itu, karena ini bukanlah perpisahan seutuhnya namun sebuah perjalanan karir yang harus kulalui, maka dari itu dalam kesempatan yang mulia ini saya meminta maaf sedalam-dalamnya khususnya kepada pak Ketua, pak Wakil, bapak-bapak Hakim, Pansek dan seluruh pegawai PA. Gunungsitoli secara keseluruhan jika banyak hal dari tutur dan prilaku saya yang kurang berkenan,” pinta Syamsul.

Setelah iring-iringan penyampaian kata pesan dan kesan, tibalah penyampaian sambutan oleh Ketua PA. Gunungsitoli Drs. Jamalaba Malau, MH, mengawali sambutannya beliau mengucapkan selamat kepada Syamsul Hadi, S,Ag yang dalam periode ini mendapatkan giliran mutasi yang merupakan suatu hal yang absolut bagi jabatan Hakim, dan “kesempatan ini juga akan didapatkan oleh saya, pak Wakil, dan juga para Hakim juga tak terkecuali Panitera/ Sekretaris”, sejatinya dalam setiap mutasi ke berbagai satker/daerah lain kita terus meningkatkan dan memperkaya ilmu, wawasan serta pengalaman kita bertugas, karena tak menutup kemungkinan akan mendapatkan promosi jabatan menjadi pimpinan dari Wakil Ketua hingga Ketua Pengadilan, begitu seterusnya”, Drs. Jamalaba Malau, MH juga berpesan kepada Syamsul Hadi, S.Ag agar senantiasa menjaga dan meneguhkan integritasnya sebagai Hakim dan menghindarkan diri dari perbuatan yang tercela, karena begitu besar cobaan dan sorotan publik terhadap jabatan Hakim, dengan terus me-rememorize komitmen dan sumpah saat dilantik menjadi Hakim akan menjaga kita terjerumus dalam cobaan tersebut, dan beliau juga berdoa semoga sukses dan terus semangat di tempat tugas yang baru.

Dan  tak lupa pula Drs. Jamalaba Malau juga memberikan motivasi kepada seluruh pegawai dan Hakim-Hakim PA. Gunungsitoli yang mayoritas berasal dari luar Nias, sebut saja M. Andri Irawan, S.HI dari Lampung, pak Waka dari Sumatera Barat, Sumatera Utara dan sekitarnya agar terus mengaktualisasikan diri dengan meningkatkan profesionalisme dalam kinerja, “meskipun kita berada di pulau, secara geografis kita jauh dari pusat namun hal tersebut bukanlah indikator bahwa kita terbelakang dalam hal wawasan, ilmu pengetahuan hukum, informasi dan tekhnologi bahkan juga aplikasi-aplikasi di lingkungan Mahkamah Agung R.I, telah banyak almamater PA. Gunungsitoli yang menjadi “bintang” di tempat tugasnya yang baru, dan lagipula sejauh pengamatan saya yang kini mendapatkan mutasi ke tempat yang jauh lebih baik dan dekat dengan keluarga dahulunya pernah merasakan susahnya menjalani tugas yang jauh di pulau dan merasa termarjinalkan, janganlah berkecil hati karena semua ini adalah proses yang harus kita lalui dan pada akhirnya kita juga akan mendapatkan masa/periode untuk mutasi ke tempat yang lebih baik, oleh karena itu dalam menjalani tugas di Gunungsitoli pandai-pandailah kita me-manage qolbu kita dan membandingkan rekan-rekan kita yang lebih sulit kondisinya daripada kita yang berada disini.” Senyum merona pun muncul diantara wajah-wajah yang merasakan sulitnya di Gunungsitoli, pertanda semangat kembali muncul dari pegawai PA. Gunungsitoli.

Kemudian acara dilanjutkan dengan pemberian tanda mata dari Ketua PA, IKAHI, Sosial Pegawai, dan masing-masing pegawai yang hadir dalam acara tersebut, dan selanjutnya acara ditutup dengan doa.

(M. Andri Irawan)

(sumber : pa-gunungsitoli.go.id(09/11/12))

  • 805_bivayusmiarti.jpg