MUHAMMAD SANG AHLI SHOLAT
(Muhammad Sang Inspirator Dunia)
Bertempat di Aula Lantai III Pengadilan Tinggi Agama Medan pada hari Senin tanggal 19 Februari 2024, pukul 08.30 Wib. dilaksanakan Kegiatan Pembinaan mental. Sesuai dengan Jadwal pembinaan mental pada hari ini penceramah adalah Drs. H. Ahmad Musa, M.H., (Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Agama Medan), Penceramah mengambil temah adalah “Muhammad Sang Ahli Sholat (Muhammad sang Inspirator dunia)”, kegiatan ceramah dihadiri oleh seluruh aparatur Pengadilan Tinggi Agama Medan. Pembawa Acara dalam pembinaan mental ini adalah Chamami (Pegawai Pengadilan Tinggi Agama Medan).
Dalam Ceramahnya penceramah bapak Drs. H. Ahmad Musa, M.H, menyampaikan dalam QS. Hud Ayat 114 114. Dan laksanakanlah salat pada kedua ujung siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan malam. Perbuatan-perbuatan baik itu menghapus kesalahan-kesalahan. Itulah peringatan bagi orang-orang yang selalu mengingat (Allah). Ayat ini diperintahkan melaksanakan salat serta beramal saleh, karena amaliah tersebut dapat menghapus dosa-dosa kecil, sebagaimana firman-Nya: Dan laksanakanlah salat dengan teratur dan benar sesuai dengan ketentuan agama, baik syarat, rukun, dan sunah-sunahnya pada kedua ujung siang, yakni pagi dan petang atau salat Subuh, Zuhur dan Asar dan pada bagian permulaan malam yaitu salat Magrib, Isya, dan salat sunah seperti tahajud dan witir. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan baik itu seperti salat sebagaimana disebutkan di atas, zakat, sedekah, zikir, istigfar, dan amal ibadah lainnya dapat menghapus kesalahan-kesalahan dan dosadosa kecil yang telah dilakukan, lantaran perbuatan itu tidak mudah dihindari. Adapun dosa besar, harus disertai dengan tobat yang tulus. Itulah peringatan yang sangat bermanfaat bagi orang-orang yang siap menerimanya dan selalu mengingat Allah.
Dalam mengerjakan shalat janganlah kita sekedar jadi tukan shalat tetapi hendaklah menjadi ahli shalat. Yang dimaksud ahli shalat adalah memahami dan mengetahui maksud apa yang dibaca dan apa yang dikerjakan, memperhatikan syarat rukun dan ketentuan-ketentuan shalat lainnya. Maka,kalau tidak memahami dan memperhatikan hal tersebut atau sekedar jadi tukang shalat, maka yang diperoleh hanyalah payah dan letih.
Rasulullah SAW pernah bersabda : ''Akan datang pada manusia (umat Muhammad) suatu zaman, banyak orang yang merasakan dirinya shalat, padahal mereka sebenarnya tidak shalat.''(HR Ahmad).
Rasulullah juga bersabda : ''Berapa banyak orang yang shalat, keuntungan yang diperoleh hanyalah payah dan letih.'' (HR Ibnu Majah).
Alhamdulillah, hampir semua kita melaksanakan shalat fardhu lima waktu dalam sehari semalam. Jika kita analogikan bahwa shalat yang kita “bangun” itu adalah ibarat rumah yang sedang dibangun, maka apakah setiap kita yang melaksanakan shalat fardhu lima waktu sehari semalam mendapat imbalan yang sama disisi Allah?
Jawabanny sebagian dari kita mungkin masih jadi “Tukang Shalat”, yaitu orang yang melaksanakan shalat sekedarnya saja, sekedar gugur kewajiban agama, sekedar memenuhi perintah, sekedar menunaikan kewajiban, sekedar mengejar bilangan shalat lima waktu, tapi belum tahu esensi shalat yang sesungguhnya, kita belum tahu untuk apa fungsi dan peran shalat sekarang dan nantinya, kita belum tahu kadar kebenaran dan diterima tidaknya shalat kita, benar tidaknya bacaan shalat kita, karena kita memang sekedar “Tukang Shalat”. jadilah seorang Ahli sholat, yang benar-benar tahu apa yang akan kita kerjakan, bukan hanya shalat, tapi juga ibadah-ibadah lainnya, misalnya puasa, jadilah Ahli puasa yang mengerti esensi dan fungsi puasa sebagai pembentuk pribadi mutaqqin, misalnya lagi zakat, yang secara esensi sebagai pembersih harta dan jiwa kita, dan ibadah-ibadah lainnya.
Semoga Allah menuntun kita menjadi orang-orang yang “Ahli Ibadah” bukan sekedar “Tukang Ibadah”. Amin.
Demikian Acara Pembinaan Mental ini dilaksanakan semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.
(Jas).